sombong terhdp materi, sekali
waktu akan ada saatx kekurangan.
wajah yg cantik dan tampan, ada saatx ia akan pudar, entah oleh masa atokh dosa
yg diperbuat.
status sosial yg tinggi akan tak bernilai jika kerjanya meremehkan dan
menginjak nginjak orang lain.
sejatinya mereka hanyalah titipan
yg sepatutnya digunakan untuk beribadah pada Allah SWT.
Dari Abu Hurairah ia berkata,
Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya Allah tidak melihat kepada rupa kalian dan
harta kalian akan tetapi Dia melihat kepada hati-hati kalian dan
perbuatan-perbutan kalian.” (HR. Muslim)
Kamis, 09 Oktober 2014
-----:: Rasulullah dan 8 Uang Dirham ::-----
-----:: Rasulullah dan 8 Uang Dirham ::-----
Suatu hari Rasulullah SAW bermaksud belanja ke pasar. Dengan bekal uang 8 dirham, beliau hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga. Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang wanita yang sedang menangis. Beliau sempatkan untuk bertanya kepada sang wanita kenapa menangis. Apakah sedang ditimpa musibah ? Perempuan itu menyampaikan bahwa ia adalah seorang budak yang sedang kehilangan uang sebesar 2 dirham. Ia menangis tersedu-sedu karena sangat takut membayangkan ia akan didera oleh majikannya. Dua dirham dikeluarkan dari saku Rasulullah untuk menghibur perempuan malang tersebut.
Kini tinggal 6 dirham. Beliau bergegas membeli gamis, pakaian kesukaanya. Akan tetapi baru beberapa langkah dari pasar, seorang tua lagi miskin setengah teriak berkata, "Barang siapa yang memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya kelak". Rasulullah memeriksa laki-laki tersebut. Pakaiannya lusuh, tak pantas lagi dipakai. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan dengan sukarela kepadanya. Beliau tak jadi memakai baju baru.
Dengan langkah ringan beliau hendak segera pulang. Akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini beliau menjumpai perempuan yang diberi dua dirham tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebagai budak saat itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Rasulullah diutus di dunia untuk mengadakan pembelaan terhadap rakyat jelata.
Dengan senang hati beliau antarkan perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, Beliau ucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak dijawab, pemilik rumah itu mengatakan sengaja melakukannya dengan maksud dido'akan oleh Rasulullah dengan salam tiga kali.
Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. Beliau mengantar perempuan yang menjadi budak tersebut karena takut mendapat hukuman. Rasulullah kemudian menyampaikan, "Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku yang menerima hukumannya".
Mendengar ucapan Rasulullah in penghuni rumah terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga dari baginda Rasulullah. Kemudian, secara refleks mereka menyampaikan, "Budak belian ini merdeka karena Allah."
Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur dengan uang 8 dirham tersebut Beliau mendapat keuntungan ribuan dirham, yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata, "Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkatnya dari pada delapan dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak belian".
Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi. "Allah akan menolong hamba-Nya, selama ia menolong saudaranya."
Suatu hari Rasulullah SAW bermaksud belanja ke pasar. Dengan bekal uang 8 dirham, beliau hendak membeli pakaian dan peralatan rumah tangga. Belum juga sampai di pasar, beliau mendapati seorang wanita yang sedang menangis. Beliau sempatkan untuk bertanya kepada sang wanita kenapa menangis. Apakah sedang ditimpa musibah ? Perempuan itu menyampaikan bahwa ia adalah seorang budak yang sedang kehilangan uang sebesar 2 dirham. Ia menangis tersedu-sedu karena sangat takut membayangkan ia akan didera oleh majikannya. Dua dirham dikeluarkan dari saku Rasulullah untuk menghibur perempuan malang tersebut.
Kini tinggal 6 dirham. Beliau bergegas membeli gamis, pakaian kesukaanya. Akan tetapi baru beberapa langkah dari pasar, seorang tua lagi miskin setengah teriak berkata, "Barang siapa yang memberiku pakaian, Allah akan mendandaninya kelak". Rasulullah memeriksa laki-laki tersebut. Pakaiannya lusuh, tak pantas lagi dipakai. Gamis yang baru dibelinya dilepas dan diberikan dengan sukarela kepadanya. Beliau tak jadi memakai baju baru.
Dengan langkah ringan beliau hendak segera pulang. Akan tetapi lagi-lagi beliau harus bersabar. Kali ini beliau menjumpai perempuan yang diberi dua dirham tersebut mengadukan persoalan, bahwa ia takut pulang. Ia khawatir akan dihukum oleh majikannya karena terlambat. Sebagai budak saat itu nilainya tidak lebih dari seekor binatang. Hukuman fisik sudah sangat lazim diterima. Rasulullah diutus di dunia untuk mengadakan pembelaan terhadap rakyat jelata.
Dengan senang hati beliau antarkan perempuan tersebut ke rumah majikannya. Sesampainya di rumah, Beliau ucapkan salam. Sekali, dua kali belum ada jawaban. Baru salam yang ketiga dijawab oleh penghuni rumah. Nampaknya semua penghuni rumah tersebut adalah perempuan. Ketika ditanya kenapa salam beliau tidak dijawab, pemilik rumah itu mengatakan sengaja melakukannya dengan maksud dido'akan oleh Rasulullah dengan salam tiga kali.
Selanjutnya Rasulullah menyampaikan maksud kedatangannya. Beliau mengantar perempuan yang menjadi budak tersebut karena takut mendapat hukuman. Rasulullah kemudian menyampaikan, "Jika perempuan budak ini salah dan perlu dihukum, biarlah aku yang menerima hukumannya".
Mendengar ucapan Rasulullah in penghuni rumah terkesima. Mereka merasa mendapat pelajaran yang sangat berharga dari baginda Rasulullah. Kemudian, secara refleks mereka menyampaikan, "Budak belian ini merdeka karena Allah."
Betapa bahagianya Rasulullah mendengar pernyataan itu. Beliau sangat bersyukur dengan uang 8 dirham tersebut Beliau mendapat keuntungan ribuan dirham, yakni harga budak itu sendiri. Beliau berkata, "Tiadalah aku melihat delapan dirham demikian besar berkatnya dari pada delapan dirham yang ini. Allah telah memberi ketenteraman bagi orang yang ketakutan, memberi pakaian orang yang telanjang, dan membebaskan seorang budak belian".
Akhirnya, rahmat dan kasih sayang, bantuan dan pertolongan kepada masyarakat bawah akan mendatangkan kesejahteraan dan kemajuan. Allah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi. "Allah akan menolong hamba-Nya, selama ia menolong saudaranya."
Kamis, 02 Oktober 2014
Aku Rindu padamu,pa...
ketika sunyi datang,bayang-bayangmu sering
menghiasi ruang dan waktu. dominasi kepiluan dan kerinduan mendominasi
suasana.paa, aku mencintaimu. peluk aku pa, aku ingin mencium kakimu,yang dulu
tdk pernah kulakukan.
menyesal dulu kusering berontak ketika kau menciumku
ternyata kumismu yg menggelikan itu kini begitu sangat berharga.
menyesal dulu aku sering mengecewakanmu
ternyata penyesalan itutiada gunanya sekarang
papa... sosok pengabdi sejati. tak ada siang danmalam. tak ada badai dan hujan. tak ada panas dan dingin.Ia sang pencari nafkah, melewati semua tantangan.
maafkan jika ku pernah lupamendoakanmu seusai sholat. jarang menjengukkuburmu. Aku rindu padamu papa. jika kau di Surga nanti, cari aku. Akulah anakyg akan terus mengingat kelalaiannya mendoakanmu danmenjengukmu selepas kepergianmu. jangan lupakan aku. kuingat tangisan harumu ketika terakhir kupotong kuku-kuku tanganmu yang memanjang.
menyesal dulu kusering berontak ketika kau menciumku
ternyata kumismu yg menggelikan itu kini begitu sangat berharga.
menyesal dulu aku sering mengecewakanmu
ternyata penyesalan itutiada gunanya sekarang
papa... sosok pengabdi sejati. tak ada siang danmalam. tak ada badai dan hujan. tak ada panas dan dingin.Ia sang pencari nafkah, melewati semua tantangan.
maafkan jika ku pernah lupamendoakanmu seusai sholat. jarang menjengukkuburmu. Aku rindu padamu papa. jika kau di Surga nanti, cari aku. Akulah anakyg akan terus mengingat kelalaiannya mendoakanmu danmenjengukmu selepas kepergianmu. jangan lupakan aku. kuingat tangisan harumu ketika terakhir kupotong kuku-kuku tanganmu yang memanjang.
My Own Family
Hari-hari sebagai seorang
isteri kulalui sudah. Mungkn dulu ini seperti harapan dan cita-cita, sekarang
terwujudlah semua. Banyak proses dan perubahan. Kalo dulu mau kemana jam berapa
sama siapa gak ada yang ngurusin, sekarang lebh protektive. Mulai dari harus
bangun subuh dan semuanya dalam seharian.kalo kata allysa soebandono: lebh
berasa tujuanhidupnya.
Subhanallah, walaupun sebetulnya menjadijomblo jg gak
beda segi pengabdiannya. Bedanya dulu
fokus ke ortu, skrg brtambah suami dan anak. Dan jaditaumenjadi wanita
seutuhnya,apalagi jadi ibu.
Menjadi Ibu
Saat awal
kehamilan,kebahagiaan yang tak terkira itu seperti awancerah bagi kami. Janin
sudah ada dalam rahimku, yang harusku jaga, kulindungi dgn baik sampai ia lahir
diduniadan tumbuhsehat dan sholeh. Benar-benar harapan semua muslimah.
Selama 9 bulanlebih saya
mengandung,merasakan dan melewatibanyak hal. Yang menyenangkanmaupun
sebaliknya.namun semua adalah satu,yaitu: bahagia.
Dan akhirnya bayi seberat
3,3kg itupun hadir mengisi hari-hari kami. Bayi lucu yang kini menginjak usia
17 bulan. Dicintai dirindukan dan didoakan oleh semua orang.
I call him, my hope...
Langganan:
Postingan (Atom)